Subtema: BPK dan Kesejahteraan Rakyat
Irham Baskoro
irham.baskoro@gmail.com
Mahasiswa Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
Istilah BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan tentu sudah tidak asing bagi kita. BPK adalah lembaga tinggi negara yang bebas dan mandiri yang memiliki wewenang untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara (Pasal 23E ayat 1 UUD 1945). Adapun visi BPK adalah menjadi pendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat. Seringkali nama lembaga tinggi ini mencuat di berbagai media baik televisi maupun surat kabar. Biasanya berita-berita tersebut terkait dengan hasil audit yang dilakukan lembaga tersebut. Namun apakah para siswa sekolah telah mengetahui apa itu BPK?
Siswa telah mendapatkan materi tentang Lembaga-lembaga Negara termasuk BPK dalam mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) atau IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Secara sekilas para siswa telah diberikan pemahaman mengenai lembaga BPK, tugas, maupun wewenangnya. Namun, pembelajaran teori yang berlangsung secara klasikal hanya akan membuat siswa terjebak pada pembelajaran menghafal saja. Siswa hanya menghafal pengertian BPK, tugas dan wewenangnya, serta dasar hukumnya, tanpa memahami secara betul-betul bahwa peran BPK sangatlah penting dalam menyelamatkan keuangan negara dan menjaga keberlangsungan jalannya roda pemerintahan. Untuk itu diperlukan strategi yang kreatif dan menyenangkan untuk mengenalkan bahkan mempopulerkan BPK di kalangan siswa sekolah.
“BPK Goes to School” mungkin menjadi salah satu solusi kreatif dan efektif. Pegawai atau pemeriksa (auditor) BPK bisa sesekali terjun ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan BPK kepada para siswa. Hal ini ditujukan untuk lebih mendekatkan BPK pada dunia pendidikan sekolah. Kita tahu bahwa banyak nilai-nilai dasar yang diperjuangkan BPK seperti independensi, integritas (kejujuran, objektif, dan tegas), serta profesionalisme, yang ternyata sangat sesuai dengan nilai-nilai karakter yang diharapkan untuk dimiliki para siswa dan guru di sekolah. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat membantu para auditor BPK ketika mengajar di kelas.
Pertemuan pertama dengan Guru PPKn atau
IPS dilakukan untuk mengkoordinasikan materi dengan kurikulum yang diterapkan
oleh sekolah. Selain itu juga dikoordinasikan mengenai jadwal yang bisa dipakai
oleh Pegawai/Auditor BPK untuk masuk ke dalam kelas. Pembelajaran diawali
dengan menjelaskan BPK secara umum pada siswa, baik dasar hukum, tugas, maupun
wewenang. Namun, dalam menjelaskan materi, sebisa mungkin menarik. Untuk itu,
sebelum pembelajaran di kelas perlu disiapkan bahan-bahan mengajar seperti
video animasi, slide power point, dan lain sebagainya. Jangan lupa di sela-sela
pembelajaran dapat diberikan games (permainan) atau kuis (tanya jawab) tentang
materi yang telah dijelaskan. Setelah itu, kegiatan berikutnya adalah bersama-sama
dengan siswa menyimpulkan materi tersebut. Kemudian para siswa diberikan tugas
atau proyek menyenangkan seperti membuat majalah dinding (mading) atau membuat
lagu tentang BPK. Agar lebih menggugah semangat para siswa, dapat diberikan
hadiah untuk karya-karya terbaik. Setelah itu majalah dinding tentang BPK tadi
dapat dipajang di kelas-kelas, di ruang guru, atau di tempat-tempat umum. Tidak
dipungkiri, Pegawai / Auditor BPK yang berani terjun sebagai pengajar ke
sekolah-sekolah ini akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Selain
itu, kegiatan tersebut akan menjadi “refreshing” atau penyegaran kembali bagi para
pegawai dan auditor yang sehari-harinya disibukkan dengan audit, laporan keuangan,dan
seabrek tugas-tugas kantor lainnya.
Setelah mengikuti pembelajaran tersebut,
diharapkan siswa tidak hanya hafal akan tugas, wewenang atau landasan hukum
BPK. Namun, siswa menjadi memahami dan menyadari akan pentingnya eksistensi BPK
di Indonesia. Diharapkan kelak, ketika siswa-siswa ini menjadi pegawai atau PNS
di lembaga-lembaga negara, mereka dapat mengedepankan kejujuran, transparansi,
akuntabilitas, indenpendensi, dan profesionalisme. Pembelajaran ini juga
membuka pikiran para siswa bahwa kinerja mereka kelak (terutama dalam hal
keuangan) akan selalu diawasi oleh BPK, bahkan juga lembaga-lembaga terkait seperti
KPK, OJK, dan Kepolisian. Dan yang tidak kalah penting yaitu agar para siswa
nantinya mampu mengemban amanah dan terhidar dari penyelewangan tanggung jawab
yang berakibat dosa. Semua nilai karakter tersebut akan terlambat jika
disampaikan saat mereka sudah bekerja atau menjadi pegawai, melainkan harus dibangun
semenjak usia mereka masih relatif belia.
Solusi kreatif berikutnya adalah dengan
menyelenggarakan BPK Competition. BPK
Competition akan menjadi ajang perlombaan bagi para siswa atau masyarakat umum dengan
materi lomba terkait BPK. Perlombaan ini dapat meliputi perlombaan menulis,
video, menggambar, mewarnai, cerdas cermat, dan sebagainya. Lomba ini juga
diperuntukkan bagi semua kalangan sesuai kategori-kategorinya. Misalnya lomba menggambar
dan mewarnai bagi siswa SD. Lomba menggambar dan mewarnai ini dapat dilakukan dengan
objek berupa lambang BPK dengan memperhatikan kesesuaian bentuk dan warna pada lambang/logo
resmi BPK. Selain itu juga dapat diselenggarakan lomba cerdas cermat atau karya
tulis mengenai BPK untuk kategori siswa SMP dan SMA. Lomba untuk kategori mahasiswa
dan umum dapat berupa lomba video, karya tulis (artikel, essai, blog), infografis,
fotografi, bahkan cipta lagu/jingle tentang BPK. Beberapa lomba seperti
fotografi, blog, juga sebaiknya dilengkapi syarat untuk dibagikan (di-share) di media sosial. Hal ini tentu
akan memberikan pengetahuan atau informasi lebih banyak dan lebih luas tentang
BPK untuk para netizen.
Sebagai wujud edukasi dan sosialisasi tentang
audit, ternyata baru-baru ini, BPK sempat menyelenggarakan ajang perlombaan kreatif.
Seperti yang dikutip dalam laman resmi BPK, bahwa pada tanggal 27 sampai 30 November 2017
telah diselenggarakan BPK Audination dimana di dalamnya terdapat seminar serta perlombaan atau olimpiade.
Hanya saja kompetisi ini ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa di perguruan
tinggi. Sebanyak 752 peserta yang tersebar dari 114
Perguruan Tinggi di Indonesia telah mengikuti seminar dan lomba-lomba yang diselenggarakan
tersebut. Lomba-lomba tersebut antara lain lomba cerdas cermat, lomba praktikum
auditing, lomba
debat auditing, lomba karya tulis terkait auditing, serta
lomba karya publikasi. Pada lomba publikasi, para mahasiswa mempresentasikan
kreativitas serta inovasi mereka dalam pembuatan poster, video, film,
infografis, musik, dan games. Diharapkan perlombaan ini dapat dilaksanakan secara
rutin dari tahun ke tahun. Selain itu perlombaan yang diselenggarakan BPK diharapkan
dapat mengakomodasi seluruh kalangan baik dari anak-anak sampai dewasa. Tidak
dipungkiri strategi-strategi seperti inilah yang justru lebih berkesan dan akan mudah untuk diterima masyarakat. 😃
Daftar Pustaka
Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK. 2017. BPK Beri Edukasi dan Sosialisasi Ilmu Audit Pemerintahan. Diakses dari http://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-edukasi-dan-sosialisasi-ilmu-audit-pemerintahan pada tanggal 25 Januari 2018.