Jumat, 06 September 2019

Parsel Buku Sebagai Inovasi Literasi yang Kreatif dan Menyenangkan

Siapa sih yang tidak suka diberi hadiah? Semua orang pasti senang jika diberi hadiah. Selain diberikan secara cuma-cuma, kegiatan saling memberi hadiah akan merekatkan hubungan antara si pemberi dan penerima. Lara Aknin, seorang asisten profesor psikologi di Universitas Simon Fraser, Kanada, mengungkapkan bahwa anak yang diberi hadiah akan tumbuh sebagai sosok yang murah hati. Terlebih jika hadiah itu diberikan dari orang tua terhadap anaknya, tentu akan mempererat hubungan mereka. Dalam pemberian hadiah, terdapat dua pihak yang terlibat yaitu pemberi dan penerima hadiah. Pemberi hadiah sebisa mungkin kreatif dalam menentukan hadiah yang hendak diberikan. Sesuatu yang dihadiahkan tentunya barang yang bermanfaat dan menarik sehingga penerima merasa senang ketika mendapatkannya. Salah satu jenis hadiah yang sering diberikan adalah hadiah dalam bentuk parsel. Selain menarik, isi parsel juga dapat dibuat bervariasi.
Parsel merupakan kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris yaitu parcel yang artinya adalah sesuatu yang telah dibungkus atau sebuah paket yang telah dibungkus dengan rapi.  Berdasar pengertian tersebut, maka sebenarnya isi parsel dapat berupa dokumen, barang jadi atau setengah jadi, selama barang tersebut sudah dibungkus dengan baik. Namun masyarakat Indonesia lebih mengenal parsel sebagai hadiah atau bingkisan yang dikirimkan saat hari raya keagamaan atau hari-hari spesial tertentu (Vanesha, 2017). Parsel biasanya menggunakan keranjang yang sebagian besar masyarakat luar negeri menyebutnya sebagai hamper atau gift hamper. Negara tetangga kita, Malaysia, menyebut bingkisan tersebut juga dengan istilah hamper.
Seiring berjalannya waktu, parsel muncul dengan berbagai bentuk dan jenis yang beraneka ragam. Jika pada umummya parsel berisi makanan-makanan kemasan atau kue kering, sekarang banyak ide-ide kreatif dihadirkan dalam menentukan baik isi parsel maupun tampilan parsel. Parsel yang paling sering kita jumpai selain makanan adalah parsel barang pecah belah, seperti gelas, cangkir, mug, dan piring. Selain itu juga ada parsel tanaman hias, yang berisikan tanaman-tanaman hias seperti kaktus, anthurium, dan aglonema. Jenis parsel yang lain adalah parsel yang berisi buku. Sebagian masyarakat di Indonesia telah mengembangkan parsel buku ini, walau jumlahnya belum begitu banyak.
Pengembangan parsel buku ini hendaknya terus digalakkan. Dengan aktivitas tersebut, diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi masyarakat. Terlebih budaya literasi di Indonesia masih terbilang rendah. Menurut data UNESCO yang telah banyak beredar, minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah, yaitu 1: 1000. Hal tersebut menyatakan bahwa dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Riset yang lain bertajuk World’s most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016, Indonesia bertengger di posisi bawah yaitu urutan 60 dari 61 negara di bawah Thailand yang berada di peringkat 59 dan di atas Botswana yang berada di posisi 61 (Kementerian Kominfo, 2017).
Dengan dikembangannya parsel buku ini diharapkan dapat mengubah kondisi literasi di Indonesia yang rendah tersebut. Orang yang diberi tentu tidak akan menolak dan mau tidak mau akan membaca buku yang dihadiahkan tersebut. Jika aktivitas ini dilakukan dan dibudayakan di instansi-instansi besar, lingkungan kerja, sekolah-sekolah, dan masyarakat, tidak dipungkiri akan memperbaiki kondisi literasi di Indonesia. Tentunya bentuk aktivitas pemberian parsel buku ini tidak sebatas pada tukar menukar hadiah atau hadiah hari raya, melainkan dapat berwujud doorprize, hadiah kejuaraan kelas, atau hadiah lomba.
Buku-buku yang dipilih untuk dihadiahkan dalam parsel lebih bermakna jika dibuat berdasar tema-tema acara tertentu. Parsel buku yang berisi buku-buku pelajaran seperti buku matematika, IPA, Bahasa Inggris dan sebagainya, sangat cocok diberikan kepada anak-anak sekolah sebagai hadiah naik kelas atau hadiah kelulusan menuju ke jenjang pendidikan berikutnya. Parsel buku-buku bertema keagamaan cocok untuk dihadiahkan saat hari-hari besar agama seperti Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Natal. Parsel buku-buku berupa novel remaja cocok untuk dihadiahkan pada saat ulang tahun ke-17 (sweet seventeen). Parsel buku-buku bertema anak, fabel, bergambar, bahkan pop-up cocok untuk hadiah bagi anak-anak dan balita. Sedangkan untuk hadiah atau hantaran pada acara pernikahan, dapat dipilih buku-buku bertema keluarga, rumah tangga, dan sebagainya. 
Masyarakat tidak perlu bingung atau kesulitan dalam membuat parsel ini. Cara membuat parsel buku tidak jauh berbeda dengan parsel-parsel yang lain. Setelah menentukan buku-buku dengan tema tertentu, kita dapat menentukan keranjang yang cukup untuk memuat buku-buku tersebut. Keranjang sebagai wadah buku dapat berupa keranjang rotan, plastik, dan karton. Jika ingin lebih ekonomis, keranjang dapat diganti dengan kardus bekas. Karena konsepnya berupa parsel, hendaknya isi parsel lebih dari satu buku. Jika kita akan menghadiahkan satu buku saja, lebih baik langsung dibungkus membentuk kado saja bukan parsel. Kemudian buku-buku ditata dalam keranjang sedemikian rupa agar terlihat semuanya terutama judul-judul bukunya. Setelah buku tertata dengan baik, parsel dapat ditutup dengan plastik bermotif. Pada tahap ini kita dapat menggunakan isolasi atau double tape untuk merekatkan. Kemudian kita dapat menambah kartu ucapan, seperti ucapan selamat ulang tahun, selamat hari raya atau selamat menempuh hidup baru. Agar terlihat lebih cantik, dapat kita tambahkan pita atau ornamen warna-warni. Berikut ini adalah beberapa contoh tampilan parsel buku yang sudah jadi.
Gambar 1. Parsel dengan Penutup Plastik (bukukita.com)

Gambar 2. Parsel Tanpa Penutup Plastik (Mizands Jogja)
Untuk menghasilkan berbagai bentuk parsel buku yang indah ini tentu dibutuhkan daya kreativitas yang baik. Terlebih bagi anak-anak, aktivitas ini akan mengakomodasi kreativitas dan daya imajinasi mereka untuk menciptakan karya parsel yang menarik yang hasilnya nanti akan dihadiahkan kepada teman-teman tersayang. Orang tua juga dapat memanfaatkan aktivitas ini untuk mengajarkan kesabaran dan keuletan pada anak demi mendapatkan hasil yang diinginkan.
Banyak kelebihan yang didapat dengan membuat parsel buku dibanding parsel-parsel jenis yang lain. Berbeda dengan makanan kemasan atau kue, buku tidak mempunyai waktu kadaluarsa, sehingga parsel buku dapat dibuat jauh-jauh hari tanpa takut mempertimbangkan rentang waktu tertentu. Tidak itu saja, buku bukanlah barang pecah belah yang rentan bila jatuh, tergores, atau terbentur. Parsel buku juga akan menghindarkan kesan buruk akan makna terselubung seperti gratifikasi pada pegawai atau pejabat instansi. Memberikan buku sama saja dengan memberikan ilmu bermanfaat yang justru diperintahkan dalam ajaran agama. #SahabatKeluarga #LiterasiKeluarga

Daftar Pustaka

Vanesha, B. (2017).  Apa itu Parsel? Diakses dari http://www.parselday.com/ pada tanggal 6 September 2019.

Kementerian Kominfo. (2017). Teknologi Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Medsos. Diakses dari https://kominfo.go.id, pada tanggal 6 September 2019.